Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Terjadinya Korosi Pada Besi


Besi merupakan logam yang sangat berguna sebagai bahan utama untuk berbagai konstruksi, maka pengendalian korosi pada besi menjadi hal yang penting. Untuk dapat mengendalikan korosi, tentunya kita harus memahami mekanisme terjadinya korosi pada besi. Berdasarkan produk yang dihasilkan, korosi tergolong proses elektrokimia.

Besi memiliki permukaan yang tidak halus akibat komposisi yang tidak sempurna, juga akibat perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial pada daerah tertentu lebih tinggi dari daerah lainya. Pada anode, ( daerah yang biasa bersentuhan dengan air atau kelembapan ) terjadi pelepasan elektron yang disertai dengan pelarutan atom Fe sehingga membentuk ion Fe2+ yang larut dalam air. Berikut ini persamaan reaksinya !

Fe ( s ) → Fe2+  +  2e

Elektron yang dilepaskan dapat mengalir melalui besi, layaknya elektron mengalir melalui rangkaian luar pada sel volta, menuju ke daerah katoda sehingga terjadi reduksi gas oksigen dari udara. Begini persamaan reaksi yang terjadi dalam proses tersebut !

O2 + 2H2O + 2e → 4OH-

Ion Fe2+ yang telah terlarut dalam air tadi bergerak menuju ke daerah katode dan bereaksi dengan ion OH- untuk membentuk senyawa Fe(OH)2.

Fe2+  +  4OH- → Fe(OH)2

Di katode, Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi lebih lanjut oleh oksigen untuk membentuk karat.

2Fe(OH)2 + O2 → Fe2O3.nH2O ( Rumus kimia karat )

Reaksi kimia terbentuknya karat ialah sebagai berikut.

4Fe + 3O2 + nH2O → 2Fe2O3.nH2O

Karena adanya migrasi ion dan elektron, karat umumnya terbentuk pada daerah yang agak jauh dari permukaan besi yang terkorosi. warna karat bermacam-macam tergantung pada jumlah kristal air yang terikat. Umumnya karat bewarna kuning, merah sampai hitam.

Image By : Pinterest

1 comment for "Proses Terjadinya Korosi Pada Besi"

Situskitasemua.com 26 February 2019 at 07:42 Delete Comment
Bang maksud dari n kecil dalam nH2O itu apa ya?