Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pereaksi Barfoed : Pengertian, Fakta dan Kegunaanya


Sebelumnya kita telah membahas mengenai pereaksi Fehling yang merupakan pereaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa karbohidrat. Nah, pada postingan kali ini kita akan membahas secara gamblang mengenai salah satu pereaksi yang digunakan untuk membedakan antara senyawa monosakarida dengan disakarida. Pereaksi tersebut disebut dengan pereaksi Barfoed.

Pereaksi Barfoed terdiri dari larutan Tembaga(II)Asetat dan asam asetat yang dilarutkan ke dalam pelarut air. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan antara senyawa monosakarida dengan disakarida. Jika pereaksi ini direaksikan dengan kedua senyawa tersebut secara terpisah, maka senyawa monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada senyawa disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat ketika direaksikan dengan senyawa monosakarida dibandingkan dengan senyawa disakarida.

Seorang ilmuan bernama Tauber dam Kleiner memodifikasi pereaksi barfoed dengan jalan mengganti asam asetat dengan asam laktat sebagai komposisinya. Dan ion Cu+ yang dihasilkan diereaksikan dengan pereaksi fosfomolibdat sehingga dihasilkanlah larutan bewarna biru yang menandakan adanya senyawa monosakarida di dalam larutan tersebut. Disakarida dengan konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif.

Perbedaan antara pereaksi barfoed dengan pereaksi fehling ialah pereaksi barfoed berlangsung dalam suasana asam. Apabila karbohidrat mereduksi suatu ion logam maka karbohidrat akan teroksidasi . Gugus aldehid yang terdapat pada karbohidrat akan teroksidasi menjadi gugus karboksilat dan terbentuk asam monokarboksilat. Contohnya galaktosa akan teroksidasi menjadi asam galaktonat sedangkan glukosa akan teroksidasi menjadi asam glukonat.

Jadi itulah pengertian, fakta serta kegunaan dari pereaksi barfoed, semoga penjelasan singkat diatas dapat membantu dan menambah wawasan kamu semua. Terima Kasih ! dan Salam CHEMISTRY !!

Post a Comment for "Pereaksi Barfoed : Pengertian, Fakta dan Kegunaanya"