Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Reaksi Identifikasi Alkohol

Alkohol merupakan senyawa kimia yang memiliki ciri khas dan karakteristik yang unik. Unik disini maksudnya alkohol memiliki beberapa sifat yang berbeda dari dan tidak dimiliki oleh senyawa kimia lainya. Nah, bagaimana cara kita mengenali dan mengidentifikasi senyawa alkohol ? Berikut ini beberapa penjelasan terkait identifikasi senyawa alkohol.

Alkohol dapat bereaksi dengan asam klorida, HCl membentuk alkil klorida dengan bantuan katalis ZnCl2. Suatu larutan ZnCl2 dalam asam pekat dikenal sebagai pereaksi Luccas, digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier. Pada suhu kamar, alkohol tersier bereaksi sangat cepat membentuk alkil klorida, sementara alkohol sekunder bereaksi dalam waktu beberapa menit. Alkohol primer dapat bereaksi dengan bantuan kalor. Selain pereaksi luccas dapat juga digunakan pereaksi tionilklorida ( SOCl2 ) yang menghasilkan alkil klorosulfit yang kurang stabil, sebab mudah terdekomposisi menjadi alkil klorida dan gas belerang dioksida melalui pemanasan. Berikut ini mekanisme reaksinya :

ROH  +  SOCl2  →  ROSOCl  → RCl  +  SO2

Dengan asam kuat seperti asam sulfat, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk suatu alkena. Dehidrasi artinya pelepasan molekul air. Kecepatan dehidrasi terbesar terjadi pada alohol tersier dan yang paling lambat adalah alkohol primer untuk jumlah atom yang sama.

( CH3 )3 - COH  +  H2SO4  →  ( CH3 )3C=CH2  +  H2O    ( Suhu 60 C )

( CH3 )2 - COH  +  H2SO4 → CH3 - CH = CH2  +  H2O   ( Suhu 100 C )

CH3 - CH2 - COH  +  H2SO4 → CH3 - CH = CH2  +  H2O  ( Suhu 180 C )

Alkohol dapat dioksidasi membentuk senyawa karbonil. Alkohol primer jika dioksidasi akan menghasilkan suatu aldehid, dan jika dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat. Alkohol sekunder jika dioksidasi akan membentuk suatu keton. Adapun alkohol tersier tidak dapat dioksidasi karena pada atom C nya tidak terdapat  lagi atom H yang disubtitusi.

Post a Comment for "Reaksi Identifikasi Alkohol"