Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Korosi Berdasarkan Kondisi Lingkungan Serta Cara Pengendalianya ( Part I )


Berdasarkan kondisi lingkungan, korosi dapat kita bedakan menjadi 2 jenis yang pertama yaitu korosi basah dan kedua yaitu korosi kering. Korosi basah terjadi jika terdapat cairan atau kelembapan dalam lingkungan, sedangkan korosi kering terjadi dalam lingkungan yang tidak mengandung cairan atau kelembapan yag biasanya terjadi pada suhu >200 C.

Proses korosi logam dalam larutan umumnya terjadi melalui proses elektrokimia. Oleh sebab itu, korosi berlangsung melalui pembentukan sel-sel elektrokimia lokal pada permukaan logam. Oleh karena permukaan logam tidak homogen, maka daerah-daerah yang cenderung lebih anodik dam lebih katodik dapat kita identifikasi secara jelas, sedangkan permukaan logam yang homogen tidak dapat ditentukan karena tidak stabil dan dapat berubah lokasi. Proses korosi homogen berlangsung secara merata.

Bentuk-bentuk korosi basah yang mungkin terjadi dapat bersifat merata atau setempat. Bentuk korosi setempat dapat bersifat makroskopik dan mikroskopik. Korosi makroskopik dapat berupa korosi galvanik, korosi celah, korosi sumuran, korosi selektif, dan korosi erosi, sedangkan korosi mikroskopik dapat berupa korosi antarbutir dan korosi retak. Korosi pada logam dikategorikan ke dalam beberapa jenis korosi sebagai berikut.

1. Korosi Galvanik yaitu korosi yang terjadi akibat hubungan antara dua logam yang kontak dan terdapat perbedaan potensial antara keduanya yang menimbulkan tegangan listrik, sehingga logam yang satu lebih katodik. Pengendalianya : Isolasi, Coating, dan hindari pemakaian bersama logam yang berbeda jenis.

2. Korosi Merata , yaitu korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat pengikisan permukaan logam secara merata sehingga ketebalan logam berkurang sebagai akibat permukaan terkonversi oleh produk karat yang biasanya terjadi pada peralatan-peralatan terbuka, misalnya permukaan luar pipa. Pengendalianya : Proteksi katodik, Coating dan Inhibitor.

3. Korosi Antarbutir yaitu korosi yang terjadi pada baja tahan karat akibat perlakuan panas atau pengelasan. Pada kondisi tertentu, bidang antarmuka butiran menjadi sangat reaktif sehingga terjadi korosi setempat.

4. Korosi Retak-Tegang, yaitu korosi berbentuk retak-retak yang tidak mudah dilihat, terbentuk di permukaan logam, dan berusaha merembet ke dalam. Ini terjadi pada logam-logam yang banyak mendapat tekanan. Hal ini disebabkan kombinasi dari tegangan tarik dan lingkungan yang korosif sehingga struktur logam melemah.

Bersambung Ke Part II

Post a Comment for "Macam-Macam Korosi Berdasarkan Kondisi Lingkungan Serta Cara Pengendalianya ( Part I )"