Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(3)Pengertian Sifat Koligatif Larutan Serta Penjelasan Mengenai Penurunan Titik Beku,Kenaikan Titik Didih,dan Tekanan Osmotik Larutan ( Part III )

C. Kenaikan Titik Didih

Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, bahwa sifat koligatif larutan dapat menyebabkan naiknya titik didih suatu pelarut. Hal ini juga masih berkaitan erat dengan garam, ketika garam dilarutkan ke dalam pelarut seperti air , maka air tersebut akan mengalami kenaikan titik didih karena ion-ion/molekul-molekul dari garam akan menghalangi molekul dari air untuk menguap sehingga dibutuhkan energi yang lebih untuk menguapkan molekul-molekul dari air tersebut.

Semakin banyak garam yang dilarutkan,maka semakin besar pula titik didih dari air tersebut. adapun rumus yang kita gunakan untuk menghitung kenaikan titik didih dari suatu pelarut ( contohnya air ) ialah sebagai berikut :

Jika zat terlarutnya merupakan zat non elektrolit maka digunakan rumus :

DTb = m . kb

Ket : DTb = kenaikan titik didih

             m = molalitas

             kb = tetapan kenaikan titik didih ( ° C /m )

Jika zat terlarutnya merupakan zat elektrolit kuat maka digunakan rumus :

DTb = m . kb . i

Ket : DTb = kenaikan titik didih

             m = molalitas

            kb =  tetapan kenaikan titik didih ( ° C /m )

              i = jumlah ion ( misalnya NaCl = berarti terdiri dari 2 ion yaitu Na dan Cl )

Jika zat terlarutnya merupakan zat elektrolit lemah maka digunakan rumus :

DTb = m . kb . 1 + ( n – 1 ) . a

Ket : DTb = kenaikan titik didih

             m = molalitas

            kb = tetapan kenaikan titik didih ( ° C /m )

              n = jumlah ion

              a = derajat ionisasi

sekarang mari kita masuk ke contoh soal !!

1. Ke dalam 500 ml air , dilarutkan garam CaCl2 sebanyak 111 gr. Maka hitunglah kenaikan titik didih yang dialami oleh air tersebut ! ( Kb = 0,52 Mr CaCl2 = 111 )

Jawab : Senyawa CaCl2 merupakan senyawa elektrolit kuat , sehingga rumus yang kita gunakan untuk mencari kenaikan titik didih dari air ialah sebagai berikut :

DTb = m . kb . i

Pertama, marilah kita cari molalitas dari larutan CaCl2 terlebih dahulu…

m = gr/Mr x 1000/p

    = 111 / 111 x 1000/500

    = 2 molal

Kedua , kita cari kenaikan titik didih dari air dengan menggunakan rumus diatas…

DTb = m . kb . i

        = 2 . 0,52 . 3 ( ion Ca dan 2 ion Cl )

        = 3,12 °C

Jadi kenaikan titik didih yang dialami oleh air ialah sebesar 3,12°C … maka titik didih air tersebut berubah dari 100°C menjadi 103,12°C .

2. Ke dalam 1 L air dilarutkan sukrosa sebanyak 34,2 gr. Maka hitunglah kenaikan titik didih yang dialami oleh air tersebut !

Jawab : Senyawa sukrosa merupakan senyawa non elektrolit , sehingga rumus yang kita gunakan untuk mencari kenaikan titik didih dari air ialah sebagai berikut :

DTb = m . kb

Pertama, marilah kita cari molalitas dari larutan sukrosa terlebih dahulu…

m = gr/Mr x 1000/p

    = 34,2 / 342 x 1000/1000

    = 0,1 molal

Kedua , kita cari kenaikan titik didih dari air dengan menggunakan rumus diatas…

DTb = m . kb

       = 0,1 . 0,52

       = 0,052 °C

Jadi kenaikan titik didih yang dialami oleh air ialah sebesar 0,052°C … maka titik didih air tersebut berubah dari 0°C menjadi 100,052°C .

Bagaimana sobat ? sudah pahamkan bagaimana caranya menghitung kenaikan titik didih yang dialami oleh suatu pelarut ? ok deh jika sobat sudah paham maka mari kita lanjutkan ke sub materi ke 4….

Selanjutnya >>

Post a Comment for "(3)Pengertian Sifat Koligatif Larutan Serta Penjelasan Mengenai Penurunan Titik Beku,Kenaikan Titik Didih,dan Tekanan Osmotik Larutan ( Part III )"